Apakah
salak hasil panen dijual sebagai buah segar ataukah diproduksi menjadi keripik
salak? Sebuah pertanyaan yang sering dihadapi oleh petani tatkala memanen
komoditas hasil pertanian. Tentunya bagi petani jawabannya adalah, “untung mana
antara dijual dengan diolah ?”. Pertanyaan yang sederhana, namun akan berdampak
pada rantai nilai maupun rantai pasok komoditas pertanian. Produsen keripik
salak akan mencari salak yang sesuai dengan kualitas, harga salak serta biaya
produksi. Apabila petani salak hanya mempertimbangkan seberapa marjin apabila
menjual sebagai buah kepada tengkulak atau produsen keripik, maka produsen
harus mempertimbangkan kualitas, harga, biaya produksi dan marjin apabila
dijual. Menguntungkan atau tidak bagi produsen jauh lebih kompleks dibandingkan
petani salak, mengingat resiko menanam salak lebih kecil dibandingkan menanam
tanaman lain di lahan mereka. Penanaman salak mahal pada saat pertama kali menanam
atau biaya set-up besar. Perilaku pelaku dalam rantai pasok sangat bergantung
pada rantai nilai salak yang tergantung pada ketersediaan salak sepanjang
tahun. Masa panen buah salak berkisar antara 2 hingga 3 tahun sejak masa tanam.