Letak Sleman yang berada pada lereng Merapi sebelah selatan menjadikan Sleman memiliki potensi wisata alam yang bagus. Kondisi tanahnya yang subur menjadikan Sleman dapat dijadikan sentra wisata Agro. Boleh dikata, masyarakat Sleman Utara dimanjakan oleh kondisi alam yang sangat indah dan subur. Teringat saat kecil dahulu almarhumah nenekku sering mengajakku ke pasar Turi untuk menjajakan salak pondoh setenggok besar hasil dari kebun. Sleman Utara juga dimanjakan oleh pengairan yang lancar sehingga sangatlah mudah untuk membangun kolam ikan.
Berikut ini gambaran agrowisata di beberapa wilayah Sleman Utara, mulai dari pembibitan salak pondoh, trecking, perikanan dan lain sebagainya.
Nature tourism merupakan sebuah potensi yang dapat dikembangkan. Foto dibawah ini menunjukkan sebuah spanduk rentang jalan acara Jelajah Bukit Turgi pada bulan Agustus 2008.
Sebuah cottage di pinggir sungai Boyong yang disewakan untuk umum. Cottage ini disewakan seharga 250 ribu rupiah per 24 jam. Dari cottage ini bisa dilihat pemandangan sungai boyong dan kehidupan alamiah di bawahnya.
Sebuah delman yang melayani "trayek" Turi-Tempel. Meski bagi orang desa, sebuah delman dianggap sebagai sesuatu yang kuno, namun bagi wisatawan metropolitan, menaiki delman sembari melihat indahnya perkebunan salak dan persawahan di kanan kiri jalan merupakan sesuatu yang mengasyikkah.
Sebuah papan pengumuman yang menerangkan beberapa obyek menarik dapat dilihat di dusun Kelor. Alangkah asyiknya apabila obyek-obyek wisata demikian dikelola sedemikian rupa sehingga laku, dengan melibatkan pihak-pihak dalam value-add tourism.
Namun, ada pula yang mengecewakan, yaitu Pasar Agropolitan yang didiamkan saja. Sangat mubadzir apabila kita melihat hal seperti ini. Nampak bahwa pembangunan pasar tersebut tidak direncanakan dengan matang atau dalam pengelolaannya kurang diperhatikan atau terjadi CONFLICT of INTEREST ....Sungguh sayang dan menyayangkan.
No comments:
Post a Comment