Monday, May 2, 2011

Sepinya Kaliurang, Ramainya Cangkringan

Letusan Merapi tahun lalu ternyata tidak hanya meninggalkan duka bagi warga Cangkringan, namun meninggalkan jejak wisata bagi wilayah ini. 

Kaliurang yang sejak dahulu kala terkenal sebagai tempat wisata lengkap dengan penginapan-penginapannya, saat ini kalah saing dengan wilayah Cangkringan paska letusan dan erupsi Merapi. Wilayah Kaliurang dan Cangkringan sama-sama berada di kaki gunung Merapi, perbedaannya adalah Kaliurang berada dibalik bukit Plawangan sehingga relatif aman dari erupsi Merapi. Berbeda dengan Cangkringan yang terletak di sebelah timur bukit Plawangan sehingga relatif terbuka terhadap lelehan lahar. 


Apabila melewati wilayah Kaliurang, dapat dilihat berbagai penginapan milik pribadi maupun milik instansi yang disewakan. Banyak pula warung makanan yang menjajakan dagangannya kepada para pengunjung yang rata-rata berasal dari wilayah lain dari propinsi DIY. Pengembangan wisata pegunungan oleh pemkab barangkali sebelumnya lebih mengarah ke Kaliurang dibandingkan ke Cangkringan, namun setelah Merapi erupsi, Cangkringan jadi wilayah wisata jelajah alam yang sepktakuler.

Wilayah kali Gendhol yang dilalui awan panas, sekarang mengalami perubahan bentuk DAS, menjadikannya seperti kondisi yang jauh berbeda dari sebelumnya.






Nampak beberapa pedagang asongan menjajakan dagangannya di wilayah ini. Tidak ada informasi yang dapat dijadikan acuan akan asal dari para pengasong tersebut, apakah asli daerah itu apakah bukan.




Di pojok desa dapat dilihat para pemuda yang melakukan ronda secara bergiliran selama 24 jam untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.


No comments:

Post a Comment